PP ‘Aisyiyah Konsolidasikan Capaian dan Rencana Program LLHPB

JAKARTA – Konsolidasikan capaian program tahun 2023 dan rencana program tahun 2024, Pimpinan Harian PP ‘Aisyiyah Kantor Jakarta dan Anggota Pimpinan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah laksanakan rapat koordinasi pada Kamis (1/2/24).

Ketua PP ‘Aisyiyah yang membidangi LLHPB, Masyitoh Chusnan, dalam sambutannya menyebutkan bawa di pertemuan itu LLHPB diminta memaparkan program umum selama 5 tahun, apa saja yang menjadi program unggulan, dan bagaimana capaian program berjalan.  “Dari hasil yang sudah dipaparkan nanti, kita akan ada masukan dan evaluasi, serta memetakan agar pada tahun 2024 mana kegiatan yang bisa bersinergi yang lintas majelis dan lembaga,” ujarnya.

Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, Rahmawati Husein, menjelaskan program masing-masing divisi baik divisi lingkungan dan divisi penanggulangan bencana, serta program unggulan dan program sinergi, sebagaimana tertera di dalam Tanfidz Keputusan Hasil Rakernas LLHPB tahun 2023.  “Di tahun 2024 ini kami merencanakan 2 program sinergi. Yang pertama, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) PAUD-TK yang nanti akan bersinergi dengan Majelis PAUDASMEN PP ‘Aisyiyah,” katanya. “Dan yang kedua, Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah Tangguh Bencana (Qitana) dan Perubahan Iklim, dengan membangun 2 model di tingkat desa, yang akan disinergikan dengan Majelis Tabligh, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) PP ‘Aisyiyah,” jelasnya lagi. 

 

Pada kesempatan ini, Rohimi Zamzam, Ketua PP ‘Aisyiyah yang membidangi Majelis PAUDASMEN, memberikan masukan agar di program sinergi SPAB nanti perlu didorong agar unsur ketahanan terhadap bencana dimasukkan baik dalam proses formal dan non formalnya. “Kita pernah susun kategori sekolah PAUD yang berkemajuan salah satu indikatornya dia harus ramah lingkungan, dan masuk ke dalam kurikulum. Sehingga ketika diimplementasikan di daerah, jika sudah jadi kurikulum, maka afektif, kognitif, dan psikomotoriknya jadi satu kesatuan,” ungkapnya.

Sedangkan Atiyatul Ulya, Sekretaris PP ‘Aisyiyah, memberikan saran agar program yang sudah dirancang perlu dipikirkan agar gerakannya tidak hanya sampai di tataran konsep saja. “Gerakan pengurangan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah ini penting untuk bisa digerakkan sampai ke cabang dan ranting ‘Aisyiyah, karena hal ini menjadi problem semua umat di bumi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bendahara PP ‘Aisyiyah, Rita Pranawati, menyarankan pentingnya mempublikasikan kegiatan ‘Aisyiyah melalui narasi pemberitaan, membuat video pendek, flyer, dan sebagainya. “Isu krisis iklim dan pengurangan risiko bencana sangat bagus dan penting ada kampanye dari ‘Aisyiyah di media, sekecil apapun gerakan yang dilakukan oleh wilayah dan daerah bisa kita kampanyekan. Sehingga ke depan ‘Aisyiyah bisa punya media branding, bahwa kita sudah melakukan banyak hal yang luar biasa,” jelasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor PP ‘Aisyiyah Jl. Gandaria 1 No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini, dihadiri 18 orang, yang terdiri dari 4 orang Pimpinan Harian PP ‘Aisyiyah Kantor Jakarta yaitu Ketua yang membidangi, Sekretaris, dan Bendahara, serta 14 orang pimpinan LLHPB PP ’Aisyiyah. (Kontributor: Dzikrina Farah Adiba, Wakil Sekretaris LLHPB PP ‘Aisyiyah 2022-2027)

Warga ‘Aisyiyah Bijak Memilih di Pemilu 2024

SLEMAN – “Warga ‘Aisyiyah harus bijak dalam menentukan pilihannya; dan untuk dapat memilih dengan bijak perlu mencari informasi tentang kandidat yang akan dipilih.” Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah di depan pengurus dan pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Tempel Sleman pada Jum’at (2/2/24).

Acara yang bertajuk Pendidikan Politik bagi Pimpinan Aisyiyah se Cabang Tempel Sleman ini dilaksanakan dalam rangka jelang Pemilihan Umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD I dan DPRD II yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Kegiatan ini dilaksanakan atas kolaborasi Tim Pengabdian Masyarakat UMY dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Tempel.

 

Lebih lanjut Tri, menyampaikan bahwa warga ‘Aisyiyah harus menggunakan hak politiknya dengan baik, sebaiknya tidak golput. Pandangan dan posisi Muhammadiyah tentang peran politiknya mengacu pada khittah Ujungpandang 1971, khittah Denpasar 2002 dan diperkuat dengan pernyataan Dar al Ahdi wa Syahadah dalam muktamar Makassar 2015. “Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan salah satu partai politik, tidak berafiliasi dengan organisasi politik, namun menjaga jarak dan hubungan yang sama dengan semua partai politik,” ujar Tri.

Muhammadiyah disebutnya juga memberikan kebebasan pada warganya yang ingin terjun dalam politik praktis. Dan Muhammadiyah berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Oleh karenanya jangan heran jika berdiaspora kader Muhammadiyah itu tersebar dalam banyak partai politik.

Tri mendorong para warga ‘Aisyiyah untuk dapat mewujudkan Pemilu yang berkeadaban. “Warga ‘Aisyiyah sebelum nanti nyoblos di bilik, kenali dulu calon calon yang akan dicoblos. Carilah nama nama yang sesuai dengan hati nurani. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang kandidat yang akan dipilih di daerah pemilihan,” terangnya.

Tri juga meminta para warga ‘Aisyiyah untuk menghindari calon-calon yang menggunakan politik uang dalam segala bentuknya, karena itu adalah bentuk dari suap. Karena yang menyuap dan yang disuap sama -sama dilarang dalam agama. Kemudian di era digital ini, Masyarakat juga harus hati-hati dengan hoaks pemilu. Membaca berita-berita pemilu baik melalui media sosial maupun portal berita online harus hati-hati karena bermunculan buzzer yang menyebar hoaks. “Ibu-ibu ‘Aisyiyah harus menghindari jangan sampai terjebak menjadi penyebar hoaks, jangan sampai termakan berita yang tidak benar atau menyebarkan berita tidak benar di whatsapp,” tegasnya

Sugeng Riyanto, selaku ketua pelaksana menyebutkan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan politik bagi warga ‘Aisyiyah. Pertama, untuk memberikan wawasan dan kesadaran bahwa politik itu penting. “Jadi bagus kalau ada kader ‘Aisyiyah yang tertarik dalam dunia politik,” ujarnya. Kedua, agar warga ‘Aisyiyah bijak dalam menentukan pilihan dan tentu mensukseskan pemilu 2024. Dan yang penting bahwa mengawal kandidat yang telah dipilih pasca pemilihan adalah penting; agar eksekutif dan legislatif menjalankan mandat Pemilu 2024 dengan amanah.

Tingkatkan Kapasitas Manajemen Bencana, MDMC Gelar Pelatihan bagi Relawan se-Indonesia

Yogyakarta (2/2) – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selenggarakan kegiatan “Disaster Management Online Training” pada tanggal 2 – 3 Februari 2024 untuk MDMC wilayah se-Indonesia. Hadir memberikan sambutan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Palembang, Dr. Ir. Mukharudin Muchsiri., M.P., sebagai perguruan tinggi yang mendukung kegiatan ini.

“Semoga ini sampai pada tujuan yaitu peningkatan pengetahuan dan skill para pelaku MDMC. Rektor sangat apresiasi bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang dapat membersamai kegiatan Lembaga Resiliensi Bencana ini” ujarnya.

Sebanyak 415 peserta mengikuti kegiatan secara daring, merupakan perwakilan dari MDMC wilayah yang telah lama dibentuk maupun yang baru. Beriringan telah diresmikannya MDMC wilayah se-Indonesia dari 34 provinsi pada Oktober 2023 lalu, menjadi momentum diselenggarakannya giat pelatihan manajemen bencana ini. Sebagaimana misi risalah islam berkemajuan yang digaungkan pada Rakernas MDMC 2023, MDMC wilayah perlu meningkatkan kapasitasnya dalam menajemen kebencanaan.

Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan, dalam sambutannya menyebutkan bawah risalah Islam berkemajuan merupakan moral ideologi dasar dalam pelaksanaan giat penanggulangan bencana “Risalah Islam berkemajuan di Muhammadiyah, menjadikan giat penanggulangan bencana tidak sesederhana itu. Ada nilai-nilai dasar yang perlu dipahami untuk menyelaraskan gerak MDMC dalam menampilkan dan menghadirkan syiar Islam”, tegasnya.

“Pengelolaan bencana harus dimulai dengan pengenalan yang kemudian dilakukan dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan disaster management training”, ujarnya lagi.

Maka, pada kesempatan ini MDMC wilayah diharapkan dapat bertambah kelimuan serta keahliannya untuk bisa diimplemtasikan di wilayah. Beberapa materi yang dibawa pada pelatihan ini diantaranya standar manajemen respon bencana MDMC, pengarustutamaan PRBBK (Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas) dan PSEA-H (Protection Sexual Exploitation, Abuse and Harrasement).

Budi juga menyebutkan bahwa pelatihan ini melibatkan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai upaya untuk meningkatkan peluang penelitian dibidang kebencanaan “Dukungan dan kerjasama perguruan tinggi Muhammadiyah merupakan keniscayaan yang akan terus kita pertahankan. Saya percaya perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki tokoh keilmuan yang mampu mengembangkan riset kebencanaan” jelasnya lagi.(*)

Budi Santoso, S.Psi., M.KM.
Wakil Sekretaris MDMC PP MuhammadiyahMDMC

Presiden RI Joko Widodo Kunjungi Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta

YOGYAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengunjungi Masjid Walidah Dahlan Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu, (31/1/24). Kunjungan disambut oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah, Salmah Orbayinah; Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Siti Noordjannah Djohantini; serta Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti dan jajarannya.

Rektor UNISA Yogyakarta menyampaikan bahwa  Masjid Walidah Dahlan memiliki total luas 14.354 m2, terletak di kawasan startegis kampus terpadu UNISA Yogyakarta, menjadi icon baru bagi universitas yang didirikan oleh organisasi perempuan terbesar di dunia yaitu Aisyiyah.  Masjid ini diharapkan bisa memancarkan keilmuan perempuan melalui gerakan dakwah di semua lini yang bisa dijangkau melalui masjid. Keberadaannya menjadi sangat penting bagi lebih dari 7.200 mahasiswa UNISA dalam tahun akademik 2023-2024 ini dan lebih dari 350 pegawai, termasuk dosen dan tenaga kependidikan dan dimanfaatkan bagi masyarakat luas.

Dalam waktu dekat masjid ini akan dapat dimanfaatkan secara komprehensif pada Ramadhan 1445 H tahun ini dengan berbagai program aktivitas melalui 5 pilar programnya yaitu ibadah, edukasi, dakwah, pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan komunitas

Dalam kunjungan ini, Presiden Joko Widodo bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X; Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia; dan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melihat secara langsung peran strategis Masjid Walidah Dahlan sebagai pusat kegiatan keislaman di lingkungan kampus. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang berkaitan dengan pengamalan keislaman, menjadi wahana pendidikan karakter, dan implementasi kehidupan Islami bagi seluruh warga kampus UNISA.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi masjid Walidah Dahlah yang sangat luas dan bangunannya kokoh serta indah, selain itu Presiden juga memuji UNISA Yogyakarta. “Kampus yang dipimpin oleh perempuan, dan ternyata perempuan lebih sigap dalam menghadapi apapun tantanganya,” tutur Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga berharap peran strategis Masjid Walidah Dahlan dalam mendukung pendidikan karakter dan kehidupan Islami di lingkungan perguruan tinggi dalam rangka mendukung indonesia emas 2045. Kehadiran Presiden Joko Widodo dibersamai oleh

Kunjungan ini diharapkan juga akan memberikan dorongan positif bagi pengembangan lembaga pendidikan yang berkomitmen pada nilai-nilai keagamaan dan keilmuan. Keberadaan masjid ini juga menarik perhatian masyarakat umum, karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau. Diharapkan masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan bagi segenap civitas akademika dan masyarakat umum, menciptakan lingkungan inklusif yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan keberagaman. (Humas UNISA Yogyakarta)

‘Aisyiyah Tingkatkan Partisipasi Aktif di Perencanaan Pembangunan

YOGYAKARTA – “Bagaimana mendorong ‘Aisyiyah mempunyai peran lebih besar dalam pembangunan khususnya perencanan pembangunan yang sifatnya sangat strategis dan sistemik.” Hal tersebut disampaikan oleh Qurrata A’yun dari Direktorat Keluarga Perempuan Anak Pemuda dan Olah Raga (KPAPO) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas saat menghadiri kegiatan Peningkatan Partisipasi Aktif ‘Aisyiyah dalam Perencanaan Pembangunan Daerah untuk Indonesia Berkeadilan dan Berkemajuan pada Senin (29/1/24).

Dalam kesempatan tersebut A’yun menyampaikan materi mengenai Mainstreaming GEDSI dalam Perencanaan Pembangunan: Penyelarasan RPJPN dan RPJMN dengan RPJPD dan RPJMD. Menurut A’yun ‘Aisyiyah di seluruh daerah mempunyai potensi untuk bisa lebih berperan memberikan masukan secara substantif dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. Sehingga nantinya pemanfaatan dana pembangunan akan lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat luas, tidak hanya sekedar dipergunakan untuk kegiatan seremonial semata.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa jelang Pilkada serentak di tahun 2024 ini ‘Aisyiyah juga perlu memperhatikan penyusunan dokumen strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) karena dokumen-dokumen inilah yang akan menjadi kerangka kerja para kepala daerah terpilih nantinya. Oleh karena itu Tri berharap para penggerak ‘Aisyiyah dapat terlibat aktif dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah ini. “Mari kita terlibat aktif dalam kerja-kerja yang mendorong kemaslahatan dalam aksi partisipatoris kita dalam proses pembangunan di Indonesia.”

Partisipasi aktif ‘Aisyiyah ini disebut Tri sejalan dengan Keputusan Muktamar ke-48 terkait Program Umum dan Konsolidasi Organisasi. “Kita harus terus menguatkan kemampuan semua pimpinan organisasi untuk membangun jaringan, komunikasi dan sinergi gerakan ‘Aisyiyah di masyarakat maupun untuk mengadvokasi regulasi,” terang Tri. Selain itu juga meningkatkan kapasitas kepemimpinan daerah, cabang dan ranting untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui Musyawarah Desa/Musrenbangdes, Musyawarah tingkat kecamatan /Musrenbangcam dan Musrenbangda. Sejalan juga dengan Hasil Muktamar 48 dalam Program Bidang Politik untuk menguatkan kapasitas (capacity building) kader-kader perempuan untuk berpartisipasi dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam perencanaan Pembangunan di berbagai tingkatan.

Partisipasi organisasi Masyarakat ini disebut Tri sudah dijamin oleh peraturan perundang-undangan dan pemerintah membuka seluas-luasnya untuk partisipasi masyarakat. “Kita harapkan dengan perencanaan pembangunan yang dikawal oleh OMS, maka harapan besar untuk membawa kemaslahatan bagi Masyarakat,” ujarnya.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dalam kesempatan tersebut menegaskan peran ‘Aisyiyah yang berkomitmen dalam peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Dimana peran ini dapat direlisasikan dengan melakukan koordinasi kelembagaan secara terstruktur maupun secara fungsional. Salah satunya menurut Salmah adalah untuk ikut berpartisiapasi aktif dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah yang akan disusun.

“Kita berharap ibu-ibu di daerah punya peran aktif dalam ikut berpartisipasi menyusun rencana pembangunan jangka Panjang, menengah, dan pendek sehingga pemikiran ‘Aisyiyah bisa masuk kesitu dan kebijakan itu nantinya bisa bermanfaat lebih banyak untuk masyarakat dan umat.”

Untuk mendukung gerak aktif ‘Aisyiyah tersebut, Salmah berharap segenap pimpinan ‘Aisyiyah dapat terus meningkatkan dakwah secara dinamis. “Tentunya sebagai aktor penggerak dakwah dan tajdid, kepemimpinan ‘Aisyiyah tidak bisa dibiarkan menjadi kepemimpinan yang statis ataupun stagnan, ‘Aisyiyah butuh pemimpin yang berkomitmen, istiqomah, ikhlas bergerak, membesarkan, dan memajukan ‘Aisyiyah.” (Suri)

Keluarga, Salah Satu Kunci Atasi Mental Health


YOGYAKARTA – 15.5 juta atau 1 dari 3 remaja yakni 34.8% menghadapi masalah kesehatan mental. Hal tersebut dikemukakan dalam Perempuan Mengaji Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Majelis Tabligh dan Ketarjihan pada Sabtu (27/1) yang mengangkat tema “Problematika Mental Health dan Cara Mengatasinya.”

Anggota Divisi Keluarga Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah, Asmar menyampaikan bahwa enam gangguan kesehatan mental yang dialami oleh remaja antaralain gangguan emosi (cemas, depresi, phobia), gangguan prilaku (ADHD, ASD, Learning disorder, gangguan makan, gangguan psikosis (halusinasi dan waham,tdk dpat membedakan realitas dan imajinasi), perilaku berisiko tinggi (candu gadget, penyalaghunaan narkoba, seks bebas, alkhol, Konsumsi pornografi dan pornoaksi), juga menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.

Salah satu faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental pada remaja ini disebut Asmar adalah pola asuh orang tua. Orang tua adalah salah satu faktor utama selain ….. untuk membangun kesehatan mental remaja. “Orang yang sehat mentalnya tentu memiliki resiliensi yang bagus, daya lentur yang bagus karena setiap manusia pasti punya masalah, jadi bagaimana dengan adanya masalah dia tidak menjadi stres tapi menambah kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga dia memiliki ketrampilan hidup untuk menjadi kuat.”

‘Aisyiyah disebut Asmar juga melakukan upaya penanggulangan dan peningkatan kesehatan mental yang terjadi di masyarakat salah satunya melalui BIKSSA (Biro Informasi dan Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah). “Bikksa adalah salah satu upaya mewujudkan derajat kesehatan mental masyarakat yang baik maka gerakan ‘Aisyiyah melalui gerakan Qoryah Thayibah Keluarga Sakinah dan pelayanan BIKKSA bisa kita lakukan dan mungkin bisa ditumbuh suburkan oleh ‘Aisyiyah disetiap tingkatan.”

Jelang Pemilu 2024, ‘Aisyiyah Tetap Istiqomah Menjaga Posisinya

YOGYAKARTA – “Posisi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tetap konsisten dan istiqomah menjaga jarak dengan semua kandidat dan partai politik dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.” Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam Pengajian Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024” pada Jum’at (26/1/24)

Ketika mendapatkan banyak pertanyaan terkait dukungan ‘Aisyiyah dalam Pemilu 2024 yang akan datang Tri menyebut ‘Aisyiyah tetap konsisten dengan posisinya tersebut. Hal ini menurut Tri sesuai dengan kebijakan Muhammadiyah sebagai organisasi induk ‘Aisyiyah berdasar khittah 1971, keputusan Muktamar Surabaya 1978, Khittah Denpasar, juga keputusan Muktamar di Makassar 2015 ketika dimunculkan pernyataan Muhammadiyah tentang Darul Ahdi Wa Syahadah.

Tri menyampaikan bahwa semua warga persyarikatan diberi kebebasan untuk memilih calon dan secara organisatoris tidak ada paksaan untuk mendukung dan memilih kandidat. “demikian juga kalau kader persyarikatan menjadi caleg atau menjadi tim sukses maka harus mengajukan cuti,” tegas Tri.

Dalam gelaran Pemilu, ‘Aisyiyah disebut Tri menjalankan peran kebangsaan yang penting yaitu memastikan agar proses demokrasi dilaksanakan prosedurnya dengan baik sehingga menghasilkan demokrasi yang substantif. “‘Aisyiyah memiliki kepentingan luar biasa untuk mendorong Pemilu bagaimana proses demokrasi yang prosedural ini mendorong pada demokrasi yang substantif yang menghasilkan pemimpin atau negarawan yang memikirkan rakyatnya bukan semata memikirkan kepentingan golongan saja, itulah mengapa ‘Aisyiyah berpatrisipasi secara aktif dalam pemilihan umum.”

‘Aisyiyah menurut Tri konsisten untuk memastikan Pemilu dijalankan dengan baik melalui berbagai kegiatan. Pertama, ‘Aisyiyah melakukan pendidikan pemilih sejak Pemilu tahun 2004. Kedua, ‘Aisyiyah melakukan penguatan kepada caleg-caleg dan kader perempuan ‘Aisyiyah yang berkomitmen ingin berpartisipasi di ranah politik. Ketiga, ‘Aisyiyah juga menyampaikan aspirasinya atas berbagai peraturan yang dirasa merugikan caleg-caleg perempuan. “Ini karena ‘Aisyiyah sangat konsen dan mempunyai komitmen bagaimana mengawal proses demokrasi prosedural untuk mewujudkan demokrasi yang substantif,” tegas Tri

Muhammadiyah Berangkatkan Tim Advance Ke Mesir Lakukan Analisis Situasi Pra-Respon Konflik Bersenjata di Gaza


Jakarta (24/1) – Muhammadiyah Disaster Management Center telah memberangkatkan tim advance yang berjumlah 5 orang ke Mesir pada Selasa malam (23/1). Keberangkatan tim tersebut dilepas oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Hilman Latief di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat. Peserta yang diberangkatkan diantaranya Naibul Umam, dr. Tri Yunanto Arliono, Wahyu Pristiawan, Huda Khairun Nahar dan Gunawan Hidayat.

Adapun tim terdiri dari 4 orang anggota Emergency Medicat Team (EMT) Muhammadiyah Internasional dan 1 orang dari LazisMu Pusat. Dengan masa tugas 11 hari terhitung sejak 23 Januari 2024 hingga 2 Februari 2024, tim diamanatkan oleh Muhammadiyah untuk menganalisis situasi dan kondisi di Gaza setelah terjadinya konflik bersenjata. Harapannya, tim tersebut dapat menghimpun data yang valid sehingga ditemukan kemungkinan didirikannya layanan rumah sakit darurat disana.

Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah menyebutkan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ada persoalan untuk dapat memasuki wilayah Gaza sehingga semua bantuan hanya dapat masuk melalui perbatasan Rafah, Mesir. Maka dari itu, Muhammadiyah ingin melancarkan misi pendirian rumah sakit darurat dimulai dengan berkunjung kepada pemerintah Mesir dan menginisiasi kerjasama.

“Kita mengetahui bahwa sejak awal kejadian di Gaza ada keinginan kita untuk membantu, dan kemampuan yang dimiliki MDMC adalah pada tim kesehatannya. EMT sudah sekian lama di uji langsung oleh WHO sehingga kita sudah mampu untuk terjun di lapangan” ujarnya lagi.

Sekitar pukul 18.00 WIB sore ini (24/1), tim advance sudah menapaki kakinya di tanah Mesir dengan selamat. Tugas utama yang akan dilakukan tim advance adalah kaji data kebutuhan logistic, situasi lapangan dan peluang kerjasama dengan pemerintah Mesir. Aksi ini juga akan menjadi salah satu jembatan kerjasama antara Muhammadiyah dengan pemerintah Indonesia dan lembaga lainnya yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).

Dengan penuh harap, Budi mendukung setiap langkah tim advance dan keselamatan tim tersebut “Teman-teman yang diberangkatkan tentu mendapat kepercayaan dari Muhammadiyah. Kita berharap tim mendapatkan data yang sebaik-baiknya dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah disana. Tetap jaga keselamatan, sehingga kita dapat mengirimkan data yang bermanfaat bagi banyak orang” tutup Budi pesan untuk tim advance.(*)

Siti Umniyah

Terhitung sejak tahun 1914, pasca peralihan jabatan Hoofdpenghulu dari Mohammad Khalil Kamaludiningrat ke Mohammad Kamaludiningrat atau Kyai Sangidu

Siti Bariyah

Khatib Amin Masjid Besar Yogyakarta yang tidak lain adalah K.H. Ahmad Dahlan telah mendirikan sebuah perkumpulan pengajian wanita pertama di kampung Kauman, bersama istrinya, pada tahun 1914